Disuruh nikah, alasannya pengen mapan dulu, ribet ya jadinya ingin tahu banget sebenarnya , apa sih mapan itu? Sehingga banyak yang menunggu-nunggu untuk melaksanakan ibadah dengan alasan pengen mapan dulu. Hal inilah yang sering menjadikan banyak laki-laki yang menunda menikah dengan alasan belum mapan dan tidak menjadi surut perhatian banyak pula wanita yang menolak menundah pernikahan sampai calonya mapan.
Kamu harus mapan dulu, baru menikah, biar nggak dipandang sebelah mata sama suami kamu atau cari calon suami yang mapan, supaya hidup kamu terjamin dan bahagia
Jadi tidak sih kita nikah?
Manusia boleh berencana untuk membeikan yang terbaik untuk pasanganya kelak,namun perlu kita ketahui tidak boleh dan tidak menjadi alasan yang kongkrit jika hendak menunda kewajiban dengan alasan nunggu mapan.Kasihankan Doi kalau nunggu kamu mapan, dan kasihan Kamunya ibadahnya tertunda karena perkara nunggu mapan baru nikah.
Jadi gimana nich, mau mapan dulu atau nikah dulu?
Sebab, Kemapanan memiliki ukuran yang berbeda pada setiap orang, ada orang yang merasa sudah mapan ketika sudah mendapatkan pekerjaan ,mampu membiayai diri sendiri dan adik- adiknya dan meringankan beban kedua oraangtuanya, ada yang merasa mapan ketika telah mampu, memberikan hadiah rumah, menaikan umroh atau haji, mapan ketika telah memiliki segudang prestasi rumah, mobil kemudian barulah ingin menikah dan ada tipe yang berbeda pula yaitu sesorang yang ketika sudah siap melabuhkan hatinya kepada seseorang yang Dia cintai karena niat ibadah meskipun pekerjaan, rumah bahkan kendaraan pribadi masih dalam angan namun Ia memiliki kesungguhan bahagia dan mapan setelah menikah. Jadi kemapanan seseorang itu berbeda-beda.
Beruntunglah mereka yang menikah sebelum mapan. Berbahagialah mereka yang mendapatkan pasangan yang belum mapan.
Mapan sebelum menikah tidaklah menentukan sebuah rezeki setelah menikah dan tidak pula membuat seseorang pasangan menjdi miskin, justru banyak yang telah menikah membuktikan setelah menikah rezeki begitu mudah mengalir.dan selalu saja ada jalanya.
"Dan jika kamu menghitung nikmat-nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya" (Qs Ibrahim [14] 34 an Nahl [16] ayat 18)
Berikut beberapa tips memantapkan hati kita untuk dikuatkan.
1. Perbaharui niat serta tujuan untuk apa menikah sebenarnya
Niat menikah haruslah segera di perbaharui dan benar, yaitu satu tujuan untuk ibadah dan harus karena Allah bukan karena tiga hal ini. Menikah karena iri melihat teman-teman mu sudah mulai menikah, Menikah karena kamu sudah bosan dengan pertanyaan klise kapan mau menikah?( kata raditia dika “ pura- pura mati saja), Menikah karena kamu merasa setelah menikah masalah mu akan hilang, ( No, jadi setelah menikah akan ada beberapa perbedaan yang harus kita harmoniskan daam kebersamaan )
2. Berbicara dengan memberikan pengertian yang baik kepada kedua orang tua
Memang tidaklah mudah, namun berusaha meyakinkan orang tua bahwa dirimu telah siap menikah dan siap pula memikul segala konsekuensi yang lahir dari pernikahan. Meyakinkan orang tua sama artinya dengan meminta restu kepada keduanya. Dengan restu dari orang tua, insya Allah kita akan mendapatkan keridhaan Allah di dalamnya
3. Uang bisa dicari, pasangan seumur hidup belum tentu
Sedikit menohok, tapi benar adanya. Saat kamu terus-menerus mengejar yang namanya harta, kamu cenderung kehilangan fokus akan apa yang sebenarnya lebih penting. Kalau kamu pikir-pikir lagi, harta dan tahta sebenarnya nggak sepenting itu. Lebih baik kamu berkeluarga, merasakan kehidupan pernikahan dan perjuangan dari bawah bersama-sama, daripada kamu harus ribut dengan harta. Belum tentu calon kamu pun merasakan hal yang sama mengenai kemapanan dan setuju dengan pandanganmu soal mapan dulu sebelum menikah.
4. Karena menikah itu adalah ibadah
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, maka Allah tidak akan menambahkan baginya kecuali kehinaan. Barang siapa yang menikahi seorang wanita karena kekayaannya, maka Allah tidak akan menambahkan baginya kecuali kefakiran".
Sebagai umat beragama maka menikah adalah ibadah. Nikah tidak sekadar menyatukan dua insan atau dua keluarga. Pernikahan bukan pula merupakan kontrak sosial. Tetapi, nikah merupakan salah satu ibadah. Dengan nikah, sesuatu yang asalnya haram dilakukan menjadi boleh dilakukan dan dari asalnya dosa menjadi pahala.
Sampai kapan, guys? Yang mapan akan kalah dengan yang memiliki kesungguhan
Bukankan pada si dialah kamu sudah menjatuhkan pilihan? Kalau kamu berdalih belum mapan, apa kamu bisa memberi jaminan kapan kamu bakal mapan dan siap menikah? Nggak juga, kan? Setidaknya, berikan target untuk diri kamu sendiri dan pastikan ukuran kemapanan kamu itu realistis. Jangan ngotot mau beli rumah yang harganya milyaran baru kamu bisa menikah.